Senin, 29 November 2021

Tradisi Menginjak Telur Dalam Pernikahan Adat Jawa Bertujuan Agar?



Adat istiadat dalam pernikahan masih dilestarikan di Indonesia. Serangkaian prosesi pernikahan masih dijalankan salah satunya adalah adat Jawa yang memiliki tahapan dan istilah tertentu. 


Salah satunya adalah “pecah telur”. Istilah tersebut menjadi bagian dari prosesi pernikahan adat Jawa, yakni injak telur atau ngidak tigan, yang artinya cukup mirip.



Pada pernikahan adat Jawa, injak telur dilakukan setelah kedua mempelai melangsungkan akad nikah. Dengan menggunakan kaki kanan, mempelai lelaki menginjak telur kampung yang diletakkan di atas nampan beratabur bunga. 


Telur itu diinjak tanpa menggunakan alas kaki. Seusai telur diinjak, mempelai perempuan membersihkan kaki sang suami dengan air bunga setaman, dan mengeringkan dengan menggunakan kain bersih.


Setelah itu, sang istri mengaturkan sembah pada suami, yang disambut dengan uluran tangan untuk membantu istri berdiri. Makna dari menginjak telut adalah semacam harapan untuk memperoleh keturunan. 


Makna kedua adalah simbol keluarga yang tertutup rapat dan harus terjaga. Selain itu telur juga menjadi lambang kesucian seorang perempan. Dari ketiga makna tersebut dapat disimpulkan bahwa memecahkan telur berarti lelaki tersebut berhak atas kesucian sang istri. 



EmoticonEmoticon