Keris adalah senjata tikam gugusan belatih yang termasuk salah satu budaya khas nusantara. Mayoritas serajarah banyak yang mengatakan bahwa asal-usul keris berasal dari pulau Jawa.
Yang membedakan keris dengan senjata tikam lainnya yaitu, keris juga memiliki ujung lancip yang tajam, dan yang sangat membedakannya adalah keris memiliki bentuk khas berbentuk simetris, mengapa disebut simetris, karena seringkali bilahnya bekelok-kelok, dan memiliki serat lapisan logam cerah pada helai bilah.
Keris yang terkenal adalah yang memiliki bilah yang berkelok-kelok atau bergerigi, umumnya keris memiliki tiga bagian yaitu, bilah (pisau), hulu (gagang), dan warangka (sarung).
Namun dari berbagai daerah, keris tidak hanya dikenal sebagai benda atau senjata tikam biasa, akan tetapi banyak yang mempercayai bahwa, keris juga memiliki hal-hal mistis yang terkandung dalam keris tersebut yang mana juga dipercayai sebagai benda pusaka.
Pembuatan keris hinggah saat ini masih tetap dijalankan dengan melakukan beberapa tradisi yang ada , banyak keyakinan yang meyakinkan tentang adanya tuah dalam sebuah keris. Dikalangan sebagaian pencinta keris, apapun motivasi pembelian kerisnya dan dari manapun asal keris itu, mereka tetap beranggapan bahwa keris itu ada tuahnya.
Tentang apa yang sebenarnya dinamakan tuah itu, sudah beberapa kali diperbincangkan diantaranya para pecinta keris, bahkan hal ini juga dicocokkan dengan beberapa pendapat dari keraton Jogja , Solo dan sekitarnya yangmana mereka memiliki gagasan utama mengenai keris yang baik memiliki tuah dari keberkahan Tuhan. Dan keris semacam ini biasanya memiliki bentukan yang sangat bagus.
Namun tidak dipungkiri jika ada sebagiuan keris yang memiliki dimana didalam keris tersebut berisi Jin dan perawangan yang biasanya keris jenis ini malah memiliki bentuk wujud yang kurang begitu bagus. Dan yang terakhir yaitu asmaan biasanya untuk perwujudan kerisnya tidak seperti keris pada umumnya, wujudnya sangat kecil tidak sesuai dengan pakem yang ada.
Dari beberapa hal ini yang paling terpenting, adalah bisa memanfaatkan energi spiritualnya dengan maksimal, dan hal ini yang bisa mengajarkannya adalah seseorang yang sudah bertem,u secara ruhaniyah dengan energi dari pusakanya tersebut.
EmoticonEmoticon