Kamis, 02 Desember 2021

Mengenal Tradisi Fahombo, Nias, Sumatera Utara

Tags

Kalian pasti tidak asing lagi dengan tradisi Fahombo atau tradisi lompat batu yang ada di Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini telah menjadi daya tarik bagi para turis atau pengunjung lohh.


Pada artikel kali ini Saya akan membahas tentang tradisi Fahombo secara mendalam, kalian ingin tahu lebih lanjut???


Yuuk simak ulasannya berikut ini:

TRADISI FAHOMBO

Tradisi lompat batu Nias dikenal dengan istilah masyarakat setempat yaitu "HOMBO BATU" atau Fahombo. Tradisi lompat batu yang di susun setinggi 2 meter dengan ketebalan  40cm oleh pemuda Nias yang sudah dianggap dewasa.



Apabila sang pemuda berhasil melompati batu tersebut (Samu'i mbanua) atau (La'imba hor), jika ada konflik dengan warga desa lain. Saking prestisiusnya tradisi ini, keluarga dari pemuda yang berhasil melompati batu, biasanya akan menyembeli beberapa ekor ternak sebagai rasa syukur atas keberhasilan putranya.



Lalu, mengapa pemuda yang berhasil melompati batu akan jadi kesatria di kampungnya?


Karena ketika terjadi perang antar kampung, maka Prajurit yang menyerang harus memiliki keahlian melompat untuk menyelamatkan diri. Mengingat setiap kampung di wilayah Teluk dalam rata-rata dikelilingi oleh pagar dan benteng desa.



SEJARAH FAHOMBO


Awalnya muncul karena sering terjadi peperangan antar suku di Tanah Nias. Saat itu, setiap kampung memiliki bentengnya masing-masing dan jika ingin menang, setiap pasungan harus memiliki keahlian untuk melompatinya.


Karena itulah dibuat tumpukan batu sebagai sarana untuk berlatih ketangkasan para pemuda untuk melompat.



PELAKSANAAN FAHOMBO


Para peserta harus menggunakan pakaian khusus yang biasa digunakan oleh para pejuang. Lalu berbaris dan menunggu giliran. Tanpa ancang-ancang yang terlalu jauh, para pemuda berlari kencang, menginjakkan kaki pada tumpuan batu kecil yang berada di bawah sebelum akhirnya melayang ke udara, melampui susunan batu yang setinggi 2meter dan mendarat dengan selamat. 


Selama proses melompat, tidak boleh ada anggota tubuh yang menyentuh permukaan tumpukan batu tersebut, jika menyentuhnya, maka peserta dinyatakan gagal.



MAKNA TRADISI FAHOMBO


  1. NILAI KEHIDUPAN- Menentukan kedewasaan seseorang, membentuk karakter yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan, khususnya untuk para pemuda.
  2. NILAI BUDAYA- Sebagai wujud apresiasi terhadap budaya yang diwariskan oleh leluhur atau nenek moyang mereka.
  3. NILAI KEBERSAMAAN- Kebersamaan terlihat dari antusias masyarakat yang berkumpul untuk menyaksikan dan mendukung para pesert.


Pada saat ini Fahombo tidak lagi menjadi ritual yang wajib untuk para pemuda dewasa Suku Nias. Melainkan sebagai bentuk media hiburan atau olahraga memacu adrenalin.

Tradisi ini biasanya digelar pada saat HUT RI, acara penyambutan tamu, dan upacara adat, tradisi ini juga mulai di kreasikan dengan membuat bentuk lompatan yang indah, bahkan ada yang melompati batu dengan memegang "Baluse" (perisai).



EmoticonEmoticon