Istilah "RUWAT" berasal dari bahasa jawa "NGARUATI" yang berarti menjaga kesialan dari dewa Batara. Ucapan ruwatan berarti melepaskan driri dari kutukan dewa yang menimbulkan bahaya, mnalapetaka dan kesedihan.
Ritual ruwat yang biasa dilakukan dengan cara upacara ruwat menurut masyarakat jawa biasanya dilakukan ketika tertimpah masalah, sial terus-menerus, jauh jodoh, dan seret rezeki.
Selain itu, anak laki-laki tunggal(ontamg-anting), perempuang tunggal(unting-unting) dan lima bersaudara laki-laki(pabdawa lima) dianggap sebagai anak panas atau anak sukerto(pembawa sial) yang harus di ruwet demi keselamatan mereka menurut kepercayaan masyarakat khususnya pulau jawa.
Ruwetan dilakukan bertepatan dengan tahun baru jawa yaitu tanggal 1 suro.
Berikut ritual ruwetan meliputi sebagai berikut:
1. Penggelaran wayan kulit cerita murwakala.
2. Siraman.
3. Potong rambut.
4. Melarung/menanam potongan rambut di sesajen.
5. Tirakatan.
Ruwetan juga dibedakan dalam tiga golongan yaitu:
1. Ritual ruwat untuk diri sendiri.
2. Ritual ruwat untuk lingkungan.
3. Ritual ruwat ungtuk wilayah.
Untuk ruwatan perseorangan biasanya dilakukan di siang hari, sedangkan ruwetan lingkungan dan wilayah biasanya dilakukan pada malam hari.
EmoticonEmoticon