Kisah Misteri di Masyarakat Mampu
Kutukan Masyarakat Mampu Jadi Batu
Alkisah menjelaskan bahwa ini terjdi saat itu putri raja yang terkenal kan kesenangan akan menenung, saat itu sang putri menenung seorang diri di teras rumah panggungya.disaat dia menenung tiba-tiba ngantuk datang menghampirinya dan alat tenun yang biasa juga disebut wilida terjatuh ke tanah.
Pada saat itu kemalasan melanda sang putri untuk turun mengambil alat tenunnya yang jatuh sehingga dia berujar “Barang siapa yang bisa mengambilkan alat tenun saya, apabila seseorang perempuan saya akan jadikan saudara namun bila dia seorang laki-laki aku akn menjadikan sebagai seorang suami tampa ada uang mahar atau panaik.
Saat itulah yang mendengar perkataan sang putri adalah seekor anjing, datanglah seekor anjing dengan menggigit alat tenun sang putri mendatanginya dan membuat sang putri kaget. Putri bertanya bagaimana aku memenuhi janjiku kalau kamu hanyalah seekor anjing dan tiba-tiba anjing itu berbicara layaknya seorang manusia menagih janji sang putri, sang putri tambah heran akan tetapi dia tetap bersikeras untuk tidak menepati janjinya.
Karena putri tak menepati janjinya
maka sang anjing mengutuk dan keluarlah sumpah dari mulut anjing itu
dengan tegas “Wahai sang putri karena engkau telah ingkar janji dan
semua orang di negerimu yang sering mengabaikan janjinya dan
menunjuk-nunjuk kesalahan orang lain, maka melalui telunjuk kalian aku akan
membuat kalian menjadi batu. Sehingga putri raja pingsan dan pelan-pelan berubah menjadi batu mulai dari kepala sampai kakinya.
Melihat hal ini para dayang dan masyarakt kaget akan kejadian yang menimpah sang putri dan menunjuk seraya bertanya-tanya apa yang terjadi akan tetapi yang terjadi menjadi naas bagi mereka karena setiap orang yang bertanya dan menunjuk ikut juga menjadi bongkahan batu. peristiwa ini dikenal dengan istilah sijello’ to mampu (saling menunjuk).
Bila kita datang ke Goa Mampu hendaklah kita jangan menunjuk karena diyakini takutnya kutukan itu masih berlaku. Ini bisa kita ambil suatu kesimpulan bahwa ini memberikan kita pemahaman dan kearifan dalam berfikir bagaimana kita bila sudah berjanji haruslah ditepati dan janganlah menunjuk kesalahan seseorang tampa intropeksi diri kita juga.