Hujan merupakan dambaan setiap orang di saat kekeringan melanda.
Dengan berbagai cara dengan meminta bantuan pawang hujan atau orang
pintar agar hujan segera turun. Tarian dan nyanyian ini dilakukan bertujuan untuk memanggil hujan agar tanah untuk bertani bisa tersirami. Selain untuk ritual memanggil hujan, ritual ini juga dipercaya bisa dijadikan sebagai penolak bala.
Tradisi meminta hujan tidak hanya sekedar bisa dilakukan oleh pawang hujan atau sesepuh aliran kepercayaan zaman dulu. Kini, walaupun zaman sudah moderen masih saja banyak orang yang melakukan beberapa ritual pemanggil hujan ini. Mungkin Anda sudah pernah melihat bahwa masih saja terjadi kekeringan di beberapa daerah yang menyebabkan lahan pertanian warga menjadi kering sehingga tidak menghasilkan apa-apa.
Di situlah banyak orang yang percaya bahwa dengan dilakukannya ritual pemanggil hujan, maka dewa alam semesta mendengar keluh kesah warganya kemudian menurunkan hujan. Ada bebrapa tarian tradisional yang digunakan sebagai pemanggil hujan antara lain pada masyarakat Batak dikenal dengan tarian Tortor. Bondowoso, pulau madura dengan tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung dan lain-lain.
Ritual-Ritual Pemanggil Hujan di Berbagai Daerah
1.Unjungan
Ritual ini berasal dari Purbalingga dan Banjarnegara. dimana ritual ini menggabungkan antara seni musik, tari dan beladiri. Dimana peserta laki-laki saling memukul dengan sebilah rotan, akan tetapi yang boleh dipukul hanya bagian kaki ke bawah.
2. Manten Kucing
Ritual ini ada di Daerah Tulungagung tepatnya di Desa Pelem. Dalam ritual ini, sepasang kucing dimandikan di Coban Kram, dimana ritual ini dipercaya bisa membuat hujan segera turun. Ritual yang dilakukan ini mirip seperti ritual pengantin manusia.
Warga sangat percaya dengan ritual ini bahkan para warga berebut air bekas memandikan kucing, diambil dan dibasuhkannya dimuka yang dipercaya mendapatkan berkah dan awet muda.
3. Pabatte
Ritual Pabatte berasal dari Kabupaten Jenneponto Propensi Sulawesi Selatan, di mana ritual ini diyakini masyarakat dapat mendatangkan hujan. Selain sebagai ritual memanggil hujan, kegiatan ini menjadi hiburan bagi warga setiap musim kemarau.
Ritual ini para peserta laki-laki berkelahi dengan saling menendang sampai salah satu dari mereka ada yang jatuh. Dalam aturan ini para peserta harus mengikuti aturan yang dibuat wasit dan juri. Apabila salah satu peserta sudah jatuh maka dia dinyatakan kalah dan tak boleh mengikuti pertandingan lagi.
4. Aji Guntung Mawur
Cara memanggil hujan dengan cara mengamalkan ajian guntung mawur adalah mantra pawang hujan yang telah dilakukan sejak dulu di tanah Jawa. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca aji gantung mawur mantra pawang hujan masyarakat Jawa.
5. Becekan
Ritual Becekan bertujuan untuk memanggil hujan. Ritual ini berasal dari Kabupaten Sleman. Selain untuk memanggil hujan, ritual budaya becekan ini warga juga memohon untuk mendapatkan kesuburan bagi tanah dan ladang.
Prosesi acara ritual budaya Becekan dimulai dari memetri sumur, kemudian upacara berlanjut di tengah sungai Gendol, dimana ritual ini dipimpin oleh seorang modin (Kesejahteraan Rakyat).
Dalam ritual ini semuanya dilakukan oleh laki-laki mulai dari menyembeli kambing, mengulliti, hingga mengolah daging hingga menjadi gulai kambing.