Table of Content
    Indonesia memeliki ragam budaya yang unit, disetiap daerah pastinya memiliki bahasa, adat istiadat dan tarian. Begitu banyak tarian yang ada di Indonesia yang mana tarian merupakan seni yang menggerakkan badan dengan ketukan yang seirama.

    Yang mana tarian itu sudah ada sejak zaman manusia belum mengenal aksara. Tarian terbagi dari tradisional dan kontemporer.

    Tarian tradisional edentik biasanya digunakan bila ada acara sakral misalnya ada pejabat yang menghadiri suatu hajatan,dan lain sebagainya. sedangkan tarian kontenporer yakni tarian yang sudah dimodernisasi, yang banyak digandrungi oleh anak-anak jaman sekarang.


    Tarian Sebagai Sarana Untuk Memanggil Arwah

    Akan tetapi ada juga tarian dilakukan untuk memanggil roh yang mana tarian ini mengandung hal yang berbau mistis yang dilakukan untuk mewujudkan terima kasih kepada mereka yang telah menjaga desa.

    Beberapa Tarian yang Diyakini Bisa Memanggil Roh Yakni  :

    1. Pelaho-Aseik, Ritual Dalam Tradisi Kerinci

    Pelaho berasal dari kata laho yang berati dara yang mana makna dari kata dara disini bukanlah gadis atau perawan akan tetapi tertuju pada berbagai kembang dan tumbuh-tumbuhan yang digunakan dalam upacara tersebut yang mana kata Aseik memiliki arti sebagai keyakinan pada Tuhan yang Tunggal dan kekhusyukan dalam penyelenggaraanya.

    Didalam ritual ini dipimpin oleh beberapa orang balian yang mana pada umumnya para perempuan tua.Balian ini seing disebut Balian Saleh yang diyakini sebagai perantara yang mampu untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum dan roh para leluhur.

    Untuk menggelar ritual ini haruslah ada permintaan dari masyarakat atau isyarat dari dunia gaib terlebih dahulu. barulah segala peralatan dan sesajian dikumpulkan.

    Ritual dilakukan pada malam hari dan melalui tahapan yaitu :
    • Pertama balian melakukan ritual di pinggir pemukiman untuk memanggil arwah leluhuur dan makhluk gaib lainnya, yan bersemayanm di Gunung, sungai dan laut. Dengan mantra yang dilantungkan para balian menghamburkan beras kuning dan melakukan sedikit tarian.
    • Setelah itu para balian memasuki kembali dalam rumah, dan ritualnya difokuskan pada tari-tarian yang dilakukan berkeliling, dan mengitari sesajian searah jarum jam.
    • Dan ritual ini diyakini arwah para leluhur hadir dan merasuki tubuh para balian yang mana diliat dari cara mereka menari hanya satu kaki selama berpuluh menit, lalu mangkuk-mangkuk putih yang disusun diatas kepala sambil menari bahkan menikamkan keris ditubuh yang tidak menimbukan  luka sedikitpun.

    2. Tari Rentak Bulian

    Tarian ini berasal dari Suku Talang Mamak, Kabupaten Indragiri, Riau, yang mana tarian ini berbau mistis dan dijaga masyarakt Talang Mamak yang tersebar di berbagai desa di kabupaten itu.

    Kumentang adalah pria yang memiliki ilmu supranatural, yang mana pada saat tangan Kumentan ini melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri itu pertanda dimulailah tarian Rentak Bulian. Di mana dua perempuan pengiring mengusapkan sesuatu di kedua tangan Kumenten yang mana asap kemenyan membumbung tinggi sebagai pemanggil roh leluhur.

    Disaat Kumenten tidak sadarkan diri yang mana kakinya bergerak sendiri mengikuti alunan gendang yng diiringi seruling mengelilingi tujuh penari perempuan yang membuat formasi seperti segitiga.

    Dan setelah itu Kumentan memasuki bulian untuk mengambil mayang dimana kumintan ini yang telah dirasuki oleh roh mengupas mayang lalu mengibaskannya ke tanah. Dan kembali mengelilingi ketujuh penari itu yang mana ada satu penari mengikuti gerakan Kumentan karan Kumentan dirasuki oleh roh. Apabila Kumentan telah duduk lagi di Bulian itu pertanda roh sudah meninggalkan badannya.

    3. Tari Hudoq dari Suku Dayak

    Prosesi tari hudoq ini diyakini oleh masyarakat Dayak bahwa roh leluhurnya akan menjadi perisai untuk melindungi tanaman mereka dari serangan hama dan tanaman padi mereka melimpah ruah.

    Hudoq biasanya dilakukan oleh 11 orang yang menggunakan topeng kayu yang melambangkan hama perusak tanaman. Dimana setiap topeng berbeda akan karakter dari hewan dan satwa-satwa buas lainnya. misalkan bila babi adalah hama penggangu maka topengnya itu dibuat mirip babi atau hewan sejenis lainnya.

    Dan kostum yang menutupi tubuhnya diambil dari kulit pohon, rumbia daun pisang atau daun kelapa, bagian kepala para penari dihiasi oleh topi yang berhiaskan bulu burung enggang dan semuanya memegang tongkat.

    Saat prosesi akan dilakukan maka pawang akan membacakan mantra dalam bahasa Dayak yang mana roh akan merasuki tubuh penari dan saat roh merasuki mereka maka saat itulah sang pawang akan berpesan agar roh tersebut menjaga tanaman mereka.



    Masih banyak tarian yang ada di Indonesia yang diyakini mampu memanggil arwah leluhur. Tradisi ini haruslah dipertahankan sebagai tanda warisan nenek moyang kita. Sebagai generasi penerus hendaklah menjaga dan merawat warisan ini.

    Related Posts: