Table of Content
    Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten yang berada di Propensi Sulawesi Selatan, yang mana sejarah mencatat bahwa Bone termasuk satu kerajaan yang ada di Nusantara pada masa lalu. 

    Dalam catatan sejarah kerajaan Bone didirikan oleh raja Bone pertama yaitu Manurunge ri Matajang pada tahun 1330 Masehi dan mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan La Tenritatta Arung Palakka pada pertengahan abad ke 17.  


    Penelusuran Terowongan Sumpang Labbu

    Perjalanan yang dilalui jika hendak bepergian dari Makassar ke Bone, kita akan melalui jarak tempuh 176 km, perjalanan yang Anda lalui akan melewati tikungan -tikungan yang panjang dan tajam serta jurang yang dalam terlebih anda memasuki daerah maros-Camba. 

    Setelah melewati itu dan Anda memasuki daerah Bone tepatnya Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo. Pengguna jalanan akan disuguhi sebuah terowongan dan pemandangan yang indah serta panorama pegunungannya, Dimana terowongan ini terbuat dari pahatan batu cadas.
     
    Masyarakat disana menyebut Sumpang Labbu yang berarti jalan berdebu yang mana dulunya disebut sebagai batu goroe atau batu massebboeyang berarti batu berlubang. 

    Kisah Dalam Pembuatan Sumpang Labbu

    Sumpang labbu memiliki panjang 8 meter dan lebar 5 meter yang mana menjadi suatu destinasi pariwisata alam yang menyenangkan. setelah melewati perjalanan yang panjang, Anda bisa beristirahat sejenak diatas terowongan itu yang mana di tempat tersebut Anda bisa menyaksikan pemandangan alam dan keindahan pegunungan dan segarnya udara yang msih asri.
     
    Namun dibalik keindahan dari terowongan Sumpang Labbu itu ada kisah yang tersembunyi dan kelam menyelimuti pembuatan terowongan tersebut yakni banyaknya korban berjatuhan,dimana pada saat itu dilakukan kerja paksa, yang dikenal dengan nama kerja rodi pada masa penjajahan Belanda.
     
    Pekerjaan dilakukan dengan cara memahat sedikit demi sedikit yang mana pengerjaannya dilakukan oleh ribuan warga, sehingga pekerjaan yang sangat berat itu dan tidak mencukuinya makanan yang diberikan kepada warga dan tak adanya waktu istirahat sejenakpun yang diberikan oleh pemerintahan Belanda saat itu. 

    Akhirnya banyak yang berjatuhan korban baik karena kecapaian, kelaparan maupun ditembaki disaat dia terlihat istirahat sejenak.
     
    Penderitaan yang diterima oleh warga dalam pembuatan terowongan itu dan banyaknya korban yang berjatuhan. Terkadang bila kita istirahat sejenak di atas terowongan itu sering terdengar suara-suara aneh yang sangat memilukan.
     
    Inilah sejarah kelam dalam pembuatan terowongan Sumpang Labbu ini yang bisa kita nikmati keberadaanya sebagai penghubung dalam perjalanan bila kita hendak bepergian ke Wilayah Bone.
    Related Posts: