Table of Content
    Kita tahu bahwa sungai yang terpanjang di Sulawesi Selatan adalah Sungai Sa'dan yang mana sungai ini membentang sepanjang 182 km dari dataran tinggi perbukitan Latimojong dan mengarah ke Kabupaten Pinrang, dimana kabupaten ini berada di sebelah barat daya Tana Toraja, dan berakhir di Selat Makassar. 

    Yang mana Sungai Sa'dan ini membelah Tana Toraja dengan  294 anak sungai yang memiliki arus deras dan banyaknya bebatuan besar yang tersebar di sepanjang alirannya yang mana rata-rata lebar sungai sekitar 80 meter.   

    Adapun Urutan Kedua sungai yang terpanjang di Sulawesi Selatan yakni Sungai Walannae yang memiliki panjang sekitar 169 km yang berada di Kabupaten Soppeng dan Bone, yang berada di Pegunungnan Lompobattang Bawakaraeng dan bermuara di Teluk Bone.


    Misteri Sungai dan Lembah Walanae

    Yang akan kami bahas dalam artikel kali ini yakni misteri yang ada di Sungai Walannae. Sungai Walannae berhubungan erat dengan sungai Cenrana di wilayah Bone yang bermuara di Teluk Bone yang mana kedua sungai tersebut menyimpan sejuta misteri yang sangat menarik untuk diungkapkan.
    Sungai ini merupakan salah satu urat nadi prekonomian masyarakat di 3 kabupaten yakni Bone, Soppeng, Wajo sebagai sarana transportasi antar pulau. Dimana kayu olahan dari Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, begitupun hasil pertanian dari ketiga kabupaten tersebut dijual ke Kalimantan, Maluku bahkan sampai ke Papua melalui kapal-kapal pengangkut.
    Selain akan kegunaan sarana tranportasi sungai ini sangat terkenal akan keangkerannya, terlebih bagi pendatang baru yang akan melintasi sungai tersebut. Dimana masyarakat mempercayai apabila ada orang pendatang takabur pastinya akan mendapatkan musibah di sungai itu.

    Kerajaan Ghaib Di Sungai Walanae dan Cenranae

    Menurut masyarakat setempat bahwa Sungai Walanae dan Sungai Cenranae terdapat sebuah kehidupan masyarakat ghaib yang ada di dalamnya. Bagi orang awam pastinya tak menyadari bahwa sebenarnya di sepanjang sungai tersebut ada sebuah kerajaan. 

    Tapi mereka yang diberi penglihatan bathin oleh Tuhan kerajaan tersebut ada bahkan memiliki susunan pemerintahan tersendiri di kerajaan gaib yang ada di kedua sungai tersebut.
    Sehingga masyarakat disekitar akan melakukan penghormatan dengan melakukan ritual-ritual tertentu bila akan melakukan hajatan.
    Inilah susunan pemerintaha kerajaan ghaib di kedua sungai tersebut diantaranya :

    1. Puang Nipa-Nipa

    Puang Nipa-nipa merupakan raja di Sungai Walanae dan Cenranae, yang mana letak kerajaannya tepatnya di daerah Nipa-nipa, Pallime. Dimana kemunculannya selulu bersama permaisurinya serta anak perempuannya. Bila ingin mengambil nyawa seseorang walaupun dia tinggal di gunung akan ditariknya hingga ke sungai

    2. Puang Sumpang Opo

    Puang Sumpang Opo ini tinggalnya tepat di jembatan Sumpang Opo perbatasan Kabupaten Bone dan Wajo, dimana dia memiliki jabatan sebagai penasehat kerajaan. Adapun ciri yang dimiliki oleh Puang Sumpang Opo ini yakni kulitnya agak gelap dan matanya agak picak seperti katarak

    3. Puang Lagellang

    Puang Lagellang memilki paras yang sangat tampan dan tubuhnya berwarna kekuning-kuningan, Dia berada di sepanjang Sungai Walanae dan Cenranae adapun jabatan yang dimiliki sebagai Perdana Menteri Kerajaan.

    4. Puang Sulilie Daeng Maserang

    Puang Sulilie ini merupakan Panglima Perang Kerajaan yang mana memiliki tubuh yang agak gelap dan sangat besar seperti kapal kayu, dimana dialamnya ia berada ia tak pernah memakai baju, bertelanjang dada,dan memakai ikat kepala. Dimana ia berada di daerah Sulilie Desa Pakkasalo.

    5. Puang Maggalatung

    Puang Maggalautng ini memiliki ciri-ciri tubuhnya berwarna putih yang mana jabatan yang diembannya yakni sebagai Menteri Wanita Kerajaan yang mana tempatnya berada di Desa Cenrana,tepatnya di masjid Cenrana.

    6. Puang Labellang

    Puang Labellang memiliki ciri-ciri tubuhnya memiliki garis belang, dimana jabatan yang diembannya adalah sebagai kurir kerajaan. Dia bertempat tinggal di sungai Unyi tepat dibelakang Masjid Raya Uloe.

    7. Puang Pakkasalo

    Puang Pakkasalo memiliki jabatan sebagai Dewan Pemerintahan sperti Sekertaris Kerajaan. Yang mana kemunculannya sangat jarang didapati ia hanya muncul bila ada isyarat banjir besar yang akan menimpa desa-desa di sekitar sungai tersebut. Dia tempatnya berada di pertigaan pertemuan Sungai Walanae, Cenranae, dan Unyi.

    8. Puang Lacella'Pili

    Puang Lacella'Pili ini memiliki jabatan sebagai Menteri Penerangan dan Intelejen yang mana ia akan menampakkan diri akan tetapi tidak mengganggu dan akan melaporkan kepada penguasa lainnya apabila ada orang yang berkata sombong sewaktu turundi sungai. Adapun ciri-ciri yang dimiliki yakni berkerudung merah dan kedua pipinya berwarna kemerahan.

    Apa bila ada penampakan berupa wujud buaya, yang sering terlihat oleh orang-orang disekitar bukanlah penampakan yang sebenarnya karena mereka adalah makhluk ghaib dari kalangan jin yang memilik tubuh ghaib yang tak kasat mata.
    Bagi mereka yang memiliki indra keenam dapat berinteraksi langsung dengan wujud sebenarnya.

    Situs Purbakala di Lembah Walanae

    Selain kerajaan gaib yang ada di sungai Walanae dan Cenranae ternyata ada juga beberapa mesteri lembah sungai Walanae yang terungkap antaranya :
    • 1905 ditemukannya keberadaan artefak batu masif dari Situs Cabbenge Soppeng
    • 1947 ditemukannya fosil-fosil vertebrata dan beberapa titik konsentrasi alat batu masif dan alat batu serpih di tiga desa yaitu desa Beru, Sompoh/Sompe, dan Caleko
    • 1968-1970 ditemukanya situs Marale yang kayak akan Fosil dan Situs Kecce yang kaya akan alat batu di kawasan Cabennge
    • 1972 ditemukan alat serpih paleolitik dari fosil binatang vertabrata yang ada di Cabenge
    • 1977-1979 ditemukannya kapak gengam yang cukup banyak di situs Paroto dan Situs Kawasan Cabenge kearah pinggiran Sungai Walanae.
    • 1970-1981 dimana ditemukan situs baru yang mengandung alat batu dan fosil vertebrata, sepertispecimen stegodon dan sus. serta ditemukannya 4 undakan sungai purba di daerah Cabbenge dan Situs Paroto.
    • 1985-1987 dimana ditemukan berupa tengkorak Celebhochorusheekereni yang utuh, tengkorak Celebensisi dan tempurung fosil kura-kura raksasa, batangan taring Celebhochorusheekereni dan sejumlah fragmen fosil lainnya di daerah Situs Calio, Ma rale, Tantung, Sompe dan Pattema.
    • 1987-1994 ditemukannya hand axe dan alat batu lainnya serta unsur budaya Toala di Situs Jampu dan Paroto.
    • 1991 dimana adanya rekonstruksi Calebochoerus heekereni dikawasan situs Marale, Lakibong, Tanrung.
    • 1991 penemuan undakan Sungai Purba Walanae di Situs Kawasan Cabbenge.
    Masih banyak lagi temuan-temuan yang didapat dikawasan lembah walanae.Kita sebagai generasi penerus haruslah kita menjaga semuanya itu. Begitu juga bila kita memasuki kawasan yang baru hendaklah kita berprilaku sopan dan jangan takabur.
    Related Posts: