Table of Content
    Mungkin masih banyak yang belum tahu akan kisah penemuan guci, dan artefak lainnya yang mana ini terjadi di daerah Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan tepatnya di Kecamatan Sebuku. Dimana daerah tersebut didiami penduduk asli yaitu Suku Dayak Agabak.

    Bagi mereka yang bekerja di hutan sering menemukan barang-barang antik seperti piring, periuk, tempayan, guci yang diyakini berasal dari China karena artefak ini bertuliskan huruf China dan begitupun dengan motifnya bermotif China pula.

    Penemuan yang sering didapat oleh orang-orang ini, menjadi sebuah pertanyaan mengapa artefak peninggalan China ini bisa ada disini.

    Penemuan Guci yang Penuh Dengan Misteri di Nunukan

    Kisah Tentang 7 Putri yang Disemayamkan Didalam Guci

    Dan disinilah mulai muncul pembenarannya mengapa banyak ditemukan artefak di dalam hutan. Mungkin ini kisah yang menjadi legenda dikalangan masyarakat disana, dimana kisah ini ada titik terang tentang penemuan yang selama ini ditemukan orang-orang yang kerja di hutan.

    Ini terjadi setelah ada penemuan guci antik yang penemuannya itu didapat melalui mimpi. Dimana pada suatu hari ada seorang karyawan perusahaan kayu dalam keadaan lelah dia tertidur didalam hutan.

    Disaat tertidur inilah dia bermimpi didatangi oleh seseorang yang menyuruh datang ke sebuah tempat, dimana tempat ini merupakan pertemuan 3 cabang sungai. Dalam mimpinya orang tersebut diamanatkan untuk mengambil sesuatu yang ada pas ditengah-tengah dasar sungai tersebut.

    Baca juga : Misteri Sumur Tua dan Kuburan Keramat di Nunukan

    Penemuan Guci Pesemayaman 7 Putri

    Keesokan harinya orang yang diberi mimpi ini beranjak ke tempat yang telah ditunujukkan dalam mimpinya yaitu pertemuan 3 cabang sungai. Dan apa yang dimandatkan dalam mimpinya diapun melakukannya dan betapa terkejutnya dia ternyata apa yang ada dalam mimpinya benar adanya.
    Sebuah guci bergambar naga dan 1 meter ukuran tingginya  bertuliskan kisah bagaimana guci itu ditenggelamkannya dalam sungai.

    Didalam tulisan itu berkisah tentang sebuah kerajaan Cina yang dibangun didaratan dan memiliki 7 putri yang sangat cantik. Akibat perang akhirnya kerajaan itupun runtuh, ketujuh putri kerajaan itupun dibunuh dan abu mayatnya disimpan dalam guci tersebut. Sebelum ditenggelamkan kedasar sungai, salah satu telinga guci tersebut harus dipatahkan.

    Setelah penemuan guci ini yang ternyata tempat bersemayamnya abu ketujuh putri ini, orang ini membawanya ke nunukan. Setelah beberapa tahun kemudian guci ini diserahkan ke warga Tionghoa untuk di bawa ke china untuk diteliti kebenarnnya.

    Ini mungkin suatu pembelajaran kalau pemerintah waktu itu memerhatikan tentang artefak yang ditemukan mungkin guci itu masih ada di Indonesia. Walaupun ini tinggal kisah belaka yang tersimpan dimemori orang-orang yang ada disekitaran wilayah Sebaku namun ini merupakan penemuan yang besar. Semoga ini bisa bermanfaat dan sebagai tambahan wawasan bagi kita semuanya.
    Related Posts: