Table of Content
    Suku Kajang termasuk suku yang terkenal di Indonesia selain suku Jawa, Dayak, Batak, Bugis, Mandar, Asmat, Baduy, Sasak dan masih banyak lagi bertebaran di negara tercinta kita ini.

    Selain kekuatan mistis yang dimiliki oleh Suku kajang, Suku ini juga memiliki ragam budaya yang unik seperti memberi makan bayangan dimana ritual ini dilakukan setiap tahunnya oleh setiap anggota keluarga.

    Namun ritual ini dilakukan secara tertutup berbeda dengan ritual-ritual lainya seperti ritual attunu panrolik yang mana ritual ini merupakan ritual menguji kejujuranyang digelar di area umum dan disaksikan oleh semua warga Kajang.

    Ritual Memberi Makan Bayangan yang Sangat Sakral Dari Suku Kajang

    Makna Ritual Sakral Memberi Makan Bayangan Serta Syarat-syaratnya

    Ritual memberi makan bayangan sendiri atau nganre sassang (makan dalam suasana gelap) ini bertujuan agar dimudahkan dalam mencari rezeki dan diberi selalu kesehatan bagi yang melaksanakan ritual ini.

    Dalam pelaksanaan ritual digelar pada jum'at malam, dimana anggota keluarga yang menggelar ritual sakral ini menyiapkan lilin merah serta beberapa sajian beraneka makanan.

    Saat ritual akan diadakan tak ada satupun cahaya yang menerangi tempat itu kecuali cahaya lilin merah yang dibakar bersama buah kemiri.

    Dimana lilin dan kemiri yang telah dibakar oleh sanro (dukun) akan menempatkan dihadapan anggota keluarga yang akan mengikuti ritual ini. Dan akan nampaklah bayangan dipermukaan dinding rumah.

    Baca juga : Menilik Adat Istiadat dan Mitos yang Ada Di Suku Kajang

    Arti Akan Bayangan  yang Muncul Saat Ritual

    Anggota keluarga yang mengikuti ritual ini satu persatu akan maju ke hadapan dukun kampung Tana Toa Kajang tersebut. Kemudian dukun itu akan meniup ubun-ubun anggota keluarga yang mengikuti ritual ini sambil membacakan mantra-mantra dengan bahasa Makassar yang berdialek Konjo.

    Saat ritual berlangsung jika bayangannya muncul ada dua ini pertanda kesehatannya kurang baik lalu dukun akan meniup kembali ubun-ubun pemilik bayangan hingga bayangannya kembali normal yaitu satu saja bayangan yang nampak.

    Terkadang dalam prosesi ritual ini  muncul bayangan yang hanya satu namun bayangan ini dengan wujud berantakan sehingga dukun ini harus meniup ubun-ubunnya agar bayangan tersebut normal seperti wujud aslinya.

    Syarat-syarat Dalam Melakukan Ritual 

    Sebelum melaksanakan ritual ini ada beberapa syarat utama yang harus dilakukan yakni selain membakar lilin merah bersama buah kemiri, harus juga menyiapkan ayam kampung yang telah disiapkan anggota yang ingin mengikuti ritual.

    Dimana anggota keluarga yang mengikuti ritual jika sudah berkeluarga harus menyiapkan dua ekor ayam, sedangkan yang belum berkeluarga hendaknya menyiapkan satu ayam. Ayam ini haruslah disembeli terlebih dahulu dan seluruh isi perut ayam dikeluarkan dan kepala dan kakinya juga dibuang.

    Ayam kampung yang telah bersih dimasak dengan bumbu seperti membuat opor ayam. Setelah masak kemudian diletakkan bersama pisang raja, nasi putih dan nasi ketan tiga warna dalam satu baki.
    Makanan yang sudah disusun dalam baki besar tadi diletakkan di belakang anggota keluarga yang akan mengikuti ritual, dimana makanan ini yang akan menjadi makanan bayangan nantinya.

    Inilah ritual sakral beri makan bayangan sendiri dari Suku Kajang yang tepatnya berada di Bulukumba propensi Sulawesi-Selatan. Semoga ini bisa bermanfaat dan menjadi tambahan wawasan kita dalam mengetahui adat istiadat yang ada di negara kita.
    Related Posts: